Sasando Warisan Musik Khas Rote Yang Mendunia

Sasando Warisan Musik Khas Rote Yang Mendunia – Sasando adalah alat musik terkenal dan mendunia yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Ada banyak keunikan alat musik sasando sehingga menjadikannya dikenal oleh dunia. Sasando pertama kali diperkenalkan saat KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.

Sasando adalah alat musik yang tidak memiliki cord serta cara memainkannya adalah dengan dipetik langsung menggunakan jari. Bentuknya mirip dengan kecapi atau harpa yang juga dipetik.

Sekilas Tentang Alat Musik Sasando

Sasando adalah alat musik yang bisa ditemukan di Pulau Rote dan daerah lainnya di Nusa Tenggara Timur.
Mengutip dari buku Inovasi Alat Musik Sasando Elektrik, Muntasir dan Caro David Habel Edon, (2022:12), sasando adalah alat musik yang memiliki banyak variasi suara, sehingga bisa dimainkan untuk mengiringi banyak genre musik seperti pop dan sebagainya.

Masyarakat NTT sering memainkan sasando untuk berbagai acara adat, seperti tarian, acara hiburan, lagu, dan syair. Cara memainkan alat musik ini adalah dengan menggunakan dua tangan dengan arah yang saling berlawanan.

Seperti tangan kiri bergerak sebagai bass atau melodi, sedangkan tangan kanan bergerak sebagai accord. Jika ingin bisa memainkan sasando perlu banyak latihan karena tidak mudah. Dibutuhkan teknik dan harmonisasi agar bisa menghasilkan suara indah.

Keunikan Alat Musik Sasando

Keunikan alat musik sasando terlihat dari bentuknya karena berbeda dari alat musik berdawai lainnya. Di bagian utama sasando terdapat tabung berukuran panjang dari bambu khusus. Adapun di bagian bawahnya terdapat bambu untuk mengatur kencangnya dawai.

Sedangkan di bagian tengah, terdapat bambu juga yang ditambahkan penyangga sehingga dawai bisa direntangkan. Penyangga tersebut berfungsi untuk menghasilkan nada yang berbeda-beda di setiap petikan.

Fungsi lainnya adalah untuk mengatur tangga nada. Terdapat juga tambahan berupa wadah resonansi yang terbuat dari anyaman daun lontar dan disebut dengan haik. Suara yang dihasilkan juga tampak khas dan tidak ditemukan di alat musik lainnya.

Suara yang dihasilkan sasando tampak indah dan menghadirkan suasana yang sangat romantis sehingga mampu menarik perhatian banyak orang.

Keunikan alat musik sasando tidak hanya dari bahan pembuatan dan bentuknya saja, melainkan juga dari suara yang dihasilkan. Alat musik ini bisa dikenal dunia karena tampak berbeda dan unik dari alat musik lainnya.

Sejarah Singkat Alat Musik Sasando

Ada banyak versi yang menceritakan sejarah alat musik sasando, tetapi yang paling terkenal adalah kisah Sangguana yang terdampar di Pulau Ndana.

Usia terdampar, Sangguana lalu jatuh cinta kepada putri raja setempat. Untuk mendapatkan restunya, sang raja memberikan syarat kepada Sangguana untuk membuat suatu alat musik yang berbeda dari alat musik lainnya.

Sangguana kemudian memperoleh ilham dari mimpi yang sangat unik. Ia bermpimpi tengaj memainkan alat musik berbentuk indah dan bersuara merdu.

Berkat mimpi tersebut, Sangguana pun membuat alat musik baru yang dinamai sebagai sasando dan memberikannya pada raja.
Raja yang terkagum-kagum akan alat musik itu akhirnya merestui dan menikahkan putrinya dengan Sangguana.

Fungsi Alat Musik Sasando

Menjadi kebanggaan Indonesia, alat musik dari asal NTT ini telah dikenal di kancah internasional. Selain menghasilkan perpaduan nada yang indah, sasando memiliki berbagai fungsi lain, yaitu:

Sebagai Alat Terapi

Pada zaman dahulu, sasando menjadi alat musik terapi untuk menyembuhkan kusta yang sempat menyebar di pulau Rote.

Mengiringi Upacara Adat

Sasando juga digunakan untuk mengiringi upacara adat, seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan berbagai acara lainnya.

Sebagai Penghasilan Tambahan

Sasando juga bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan tambahan bagi masyarakat setempat maupun negara. Masyarakat NTT bisa memproduksi dan menjual sasando ke pasaran. Selain itu, mereka juga bisa memainkannya di berbagai acara, bahkan juga mengajarkan cara memainkannya kepada para turis.

Bentuk Alat Musik Sasando

Alat musik sasando mempunyai bentuk unik. Bagian utama alat musik sasando berbentuk tabung panjang yang berasal dari bambu. Sementara itu, bagian atas dan bawah bambu terdapat area untuk mengatur serta memasang dawai.

Pada area tengah bambu akan diberikan penyangga atau senda untuk merentangkan dawai. Senda mempunyai fungsi sebagai alat pengatur tangga nada serta menghasilkan nada berbeda pada tiap petikan dawainya.

Di sisi lain, ada pula wadah yang fungsinya adalah untuk resonansi. Wadah ini terbuat dari anyaman daun lontar dan disebut juga dengan haik.

Daun lontar yang digunakan adalah jenis daun lontar yang sudah cukup umur. Daun tersebut perlu dimasak terlebih sebelum akhirnya diikat dengan daun lainnya untuk menghasilkan bentuk mirip separuh bejana.

Menariknya, alat musik sasando bisa menghasilkan suara selayaknya gabungan 3 alat musik, mulai dari piano, gitar, dan harpa.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top